Krakatau Bandar Samudera Kembangkan Bisnis Dry Port

Anak usaha Krakatau Steel Group,  PT. Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) mulai mengoperasikan dry port di kawasan industri PT Krakatau industral Estate Cilegon (KIEC), Senin (12/6). Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera Tonno Sapoetro mengatakan bahwa dry port berdiri dia atas lahan satu hektare di areal PT KIEC. Dry port merupakan rencana yang sudah pernah terealisasi pada 2012. “ini bagian dari dukungan kami terhadap pemerintah yang mengedepankan logistik. Sejak zaman Belanda juga pengiriman barang dilakukan melalui kereta api, sehingga kita perlu teruskan karena memang lebih efisien,” kata Tonno.

PT. Krakatau Bandar Samudera merupakan  anak usaha dari Produsen baja terbesar nasional PT Krakatau Steel Tbk. Berada di jantung industri Kota Cilegon, yakni di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon, KBS memiliki keunggulan karena letaknya strategi karena dekat pusat-pusat industri. Saat ini KBS memiliki pelabuhan terdalam alami yakni hingga kedalaman 30 meter, disiapkan untuk menangani segala jenis cargo baik curah kering, curah cair maupun container. Sejalan dengan meningkatnya kegiatan eksport import barang melalui laut, maka sarana dan prasarana terus dikembangkan, meliputi dermaga, ship unloader (crane), conveyor maupun pergudangan. Kaapasitas bongkar muat telah mencapai 25 juta ton per tahun, dan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan industri di kawasan.


Sebagai anak perusahaan PT Krakatau Steel Tbk yang bergerak di bidang kepelabuhanan, PT KBS tidak bisa terlepas dari logistik. Tonno yakin deppo kontainer hasil kerja sama KBS dan PT Kereta Api Indonesia itu akan mengefisienkan rantai pendistribusian logistik. Kerja sama dengan PT. Kereta Api (Persero) Tbk telah berjalan sejak tahun 2012 diawali dengan pengangkutan produk-produk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ke Jawa Timur oleh PT KBS. Kerjasama ini diharapkan akan terus berkembang sejalan dengan pembangunan Dry Port yang dibangun oleh PT.KBS di Kawasan Industri KIEC. Dry Port yang merupakan terminal kontainer daratan yang memiliki akses langsung ke jalan raya dan rel kereta yang terkoneksi dengan pelabuhan laut, serta memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitas domestik, ekspor dan impor. Pembangunan Dry Port merupakan jawaban atas terus meningkat lalu lintas kontainer yang dibutuhkan industri di Cilegon.

Pengiriman Kargo perdana oleh PT. Krakatau Bandar Samudera berupa kargo bijih plastik milik PT. Chandra Asri Chemical. Tbk sebanyak 5 (lima) container dengan tujuan ke Surabaya yang akan dikirimkan bersama dengan 14 (empat belas) gerbong baja coil milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan 1 kontainer papan gypsum milik PT. Jaya Boral Tujuan Gresik.

Selanjutnya PT. KBS menyediakan layanan dry port pada lahan seluas 5.903 meter persegi yang diperoyeksikan akan menangani 1.350 gerbong per tahun pada tahun pertama dan akan meningkat menjadi 1.800 gerbong per tahun pada tahun-tahun berikutnya. Pembangunan fasilitas Dry Port memberikan solusi bagi pengguna jasa karena akan menjadi proyek terintegrasi dari fasilitas pelabuhan hingga ke gudang tujuan di area Jawa Timur dan area-area lainnya. PT.KBS menyediakan layanan pengiriman kargo dengan pola operasi setiap hari, dua hari sekali maupun tiga hari sekali.
Lebih baru Lebih lama